Teshekkur Ederim, hanya 2 kata itu yang selalu diucapkan oleh pasangan haji manula dari Turki untuk mewujudkan rasa syukur dan terima kasih mereka kepada seorang jamaah haji asal Yordania yang telah memberikan mereka tumpangan gratis menuju Baitullah Masjidil Haram.
Rasa haru yang mereka berdua tampakkan, amat jelas menggambarkan betapa mereka gembira atas kebaikan yang telah diberikan oleh orang baik jamaah haji asal Yordania. Pada saat yang sama mereka juga bersedih karena mereka mungkin tidak akan berjumpa lagi dengan orang Yordania tersebut.
baca juga: Haji Furoda 2022, langsung berangkat tanpa antri
Lebih dari dua juta kaum muslimin yang melaksanakan ibadah haji pada tahun 2018. Para tamu-tamu Allah tersebut bertemu dan berinteraksi di satu tempat yang sama berasal dari seluruh penjuru dunia dengan ragam warna kulit, bentuk wajah yang beragam. Mereka saling berlomba-lomba berbuat baik satu sama lain membantu saudaranya yang membutuhkan pertolongan, tentunya niat mereka adalah untuk mendapatkan ridho Allah, semoga Allah karuniai para tamu-tamu-NYA dengan pahala yang berlimpah.
Segala hal baik yang dilakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh serta yakin akan balasan yang akan diterima kelak oleh mereka, dengan segala keterbatasan terutama komunikasi bahasa yang tidak sama, tidak menjadikan halangan bagi mereka. Semangat mereka untuk saling membantu tak patah karena hambatan yang kecil tersebut.
“Kami terpisah dari rombongan dan sangat berharap bisa ke Muzdalifah tepat pada waktunya, namun datang jemaah haji dari Yordania, menawarkan kami tumpangan dan air minum yang disediakan dalam kendaraan mereka,” kata seorang manula asal Turki tersebut, yang ditolong jamaah haji asal Yaman.
Bagi anda yang berencana menunaikan ibadah umroh, biaya umroh dari pusat umroh indonesia dapat menjadi pilihan paket untuk anda dan keluarga
Haji merupakan rukun Islam yang kelima.
Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Ali-Imron ayat 97 yang berbuny:
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi yang sanggup mengadakan perjalanan ke baitullah” (QS Ali-Ímron 97)
Kemudian di dalam Hadist
Haji balasannya adalah surga
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Sesungguhnya umrah yang satu hingga umrah yang berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantara kedua umrah tersebut, dan haji yang mabrūr tidak ada balasan baginya yang setimpal kecuali surga.” (Hadīts riwayat Imām Al Bukhāri nomor 1773 dan Imām muslim nomor 1349 dari hadīts Abū Hurairah Radhiyallāhu ‘anhu)